Raden Dewi Sartika
Raden Dewi Sartika
Masa Perjuangan
Ia memulai perjuangannya sejak usia 18 tahun dengan mengajarkan membaca, menulis, memasak dan menjahit bagi perempuan-perempuan di kotanya. Pada 16 Juli 1904, Raden Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri atau Sakola Perempuan. Di tahun 1904, Sakola Istri dirubah namanya menjadi Sakola Keutamaan Istri dan pada tahun 1929, Sakola tersebut berganti nama lagi menjadi Sakola Raden Dewi.
Selain tersebar di kota kabupaten Pasundan, Sekolah Raden Dewi menyebar pula ke luar pulau Jawa. Dewi Sartika berusaha keras untuk mendidik anak-anak perempuar agar kelak bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik, cerdas, luwes, terampil dan kelak mampu berdiri sendiri. Untuk menutupi biaya operasional sekolah, Dewi Sartika berusaha mencari sumbangan dana dan tambah lagi banyak pihak yang mendukung perjuangannya, terutama suaminya yaitu Raden Kanduruan Agah Suriawinata.
Nama Dewi Kartika dikenal luas oleh masyarakat sebagai pendidik, terutama di kalangan perempuan. Pada tanggal 16 Januari 1939, pemerintah Hindia Belanda memberikan bintang jasa kepada Dewi Sartika atas jasanya telah memajukan pendidikan kaum perempuan.
Akhir Hayat
Dewi Sartika menghembuskan napas terakhirnya di Tasikmalaya, 11 September 1947. Atas perjuangannya dalam mencerdaskan bangsa, Ia diberikan gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia, pada tanggal 1 Desember 1966.
Sumber: https://sejarahlengkap.com/tokoh/pahlawan-nasional-wanita
Komentar
Posting Komentar