Postingan

Mau Kemana Setelah Lulus SMK?

Gambar
Artikel dibuat oleh Agni Fristy 12 AKL 4, SMK Negeri 3 Bandung. Pertanyaan “Mau kemana setelah lulus SMK?” ini pasti langsung terbesit di pikiran siswa-siswi SMK Kelas 12 yang berada pada detik-detik menuju kelulusan. Nah, apakah kamu sudah terpikirkan akan kemana setelah lulus SMK? Pilihannya sudah pasti antara kuliah, gap year , kerja, berwirausaha, atau bahkan menikah? Menikah di umur yang masih muda memang sedang tren di kalangan usia ini. Namun, saya rasa menikah di usia muda bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan setelah lulus dari bangku SMK. Sebaiknya, hal yang dilakukan di usia muda ini adalah melanjutkan pendidikan, memasuki jenjang karir kerja, atau bahkan berwirausaha agar dapat mengangkat derajat hidup kita terlebih dahulu di usia muda. Apabila kalian ingin memilih untuk melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Saat ini kalian pasti sudah ada yang diterima dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selasa 29 Maret 2022 pukul 15.00

Pahlawan Nasional Wanita

Berbicara mengenai Pahlawan, Pahlawan Nasional bukan hanya laki-laki saja yang bisa dan boleh berjuang untuk bangsa dan negaranya. Para wanita pun mampu menjadi pahlawan dengan apa yang ia lakukan. Walau terlihat lemah, wanita juga memiliki kekuatan yang bisa mengubah sejarah sebuah bangsa. Wanita juga memiliki peran penting dalam lakon kepahlawanan Indonesia. Mereka bukan hanya ada di balik pahlawan lelaki yang hebat, tetapi sebagian dari mereka juga tampil di depan sebagai wanita berpengaruh untuk bangsa ini. Selain RA Kartini dan Cut Nyak Dhien di blog sebelum-sebelumnya, Berikut merupakan 6 Pahlawan Nasional Wanita lain yang memiliki kisah inspiratif yang ada di blog saya: Nyi Ageng Serang Rasuna Said Maria Walanda Maramis Cut Nyak Meutia Martha Christina Tiahahu Raden Dewi Sartika Nah, itulah 6 Pahlawan Nasional Wanita yang memiliki kisah inspiratif menarik. Semoga bisa menginspirasi kamu ya! Sumber:  agnifristy.blogspot.com

Nyi Ageng Serang

Gambar
      Nyi Ageng Serang Pemilik nama lengkap Raden Ageng Kustiah Retno Edi ini adalah seorang ahli strategi perang yang lahir di Serang 1752. Meskipun kodratnya sebagai seorang perempuan, namun ia juga mampu sebagai panglima perang. Ayahnya adalah Pangeran Natapraja, Bupati Serang Yogyakarta yang dikenal juga sebagai Panembahan Serang. Sejak kecil, Nyi Ageng Serang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi untuk mengusi Belanda dri bumi pertiwi. Masa Perjuangan  Pada abad 19, Belanda mulai menyerang tanah Jawa dan mulai merendahkan martabat raja-raja Jawa serta membuat keadaan rakyat semakin sengsara karena banyak terjadi perampasan tanah-tanah rakyat sehingga meletuslah perang Diponegoro (1825-1830) yang juga menjadikan Nyi Ageng Serang (usia 73 tahun) sebagai pinisepuh dalam perang tersebut. Usia tidak menghalangi Nyi Ageng dalam perang tersebut, bahkan ia memimpin langsung pasukannya ketika perang gerilya di desa Beku, kabupaten kulon progo. Strategi yang diterapkan oleh Ny

Rasuna Said

Gambar
Rasuna Said Kamu pasti pernah melihat nama nya di daftar pahlawan nasional wanita bukan?,  Hajjah Rangkayo Rasuna Said merupakan seorang pejuang wanita yang gigih memperjuangkan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan. Sejak kecil, Rasuna Said sudah mengenyam pendidikan Islam di pesantren dan tertarik mengikuti perjuangan politik. Kemudian Rasuna Said membela kaumnya dengan bergabung di Sarekat Rakyat sebagai sekretaris cabang. Setelah itu, ia menjadi anggota Persatuan Muslim Indonesia. Masa Perjuangan Rasuna Said dinilai sebagai wanita yang mempunyai cara pikir kritis, sampai membuat pemerintah Belanda mempenjarakannya pada tahun 1932. Selain itu ia juga tercata sebagai wanita pertama yang terkena hukuman Speek Delict, yaitu hukum dari pemerintahan Belanda bagi siapa saja yang berbicara menentang Belanda. Setelah kemerdekaan Indonesia, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia, duduk sebagai Dewan Perwakilan Sumatera mewaki

Cut Nyak Meutia

Gambar
Cut Nyak Meutia   Selain Cut Nyak Dhien di blog sebelumnya, ada lagi nih pahlawan wanita yang berasal dari Aceh, yakni Cut Nyak Meutia. Cut Nyak Meutia adalah pahlawan nasional dari Aceh yang lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara 1870. Ia terkenal sebagai wanita yang mempunyai semangat juang tinggi dan tekad yang kuat untuk mengusir penjajah. Masa Perjuangan Cut Nyak Meutia melawan Belanda bersama suaminya, yaitu Teuku Muhammad atau lebih dikenal dengan Teuku Tjik Tunong. Mereka merupakan suami-istri sekaligus rekan perjuangan yang solid untuk melawan Belanda. Sampai akhirnya pada Maret 1905, Teuku Tjik Tunong ditangkap oleh pihak Belanda dan dijatuhkan hukuman mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, ia menitipkan pesan kepada sahabatnya Pang Nagroe untuk menikahi istrinya dan merawat anaknya. Sesuai pesan almarhum suaminya, Cut Nyak Meutia pun menikah dengan Pang Nagroe dan bergabung bersama pasukan pimpinan Teuku Muda Gantoe untuk melawan Belanda. Namun sayang

Martha Christina Tiahahu

Gambar
Martha Christina Tiahahu Kamu tahu Martha Christina Tiahahu gak? Aku kasih tahu ya, Martha Christina Tiahalu adalah salah satu pejuang wanita yang lahir di Maluku, 4 Januari 1800. Christina adalah seorang putri dari Kapitan Paulus Tiahahu, yang juga turut serta dalam perang Patimura melawan Belanda pada tahun 1817. Masa Perjuangan Sejak kecil, Martha sering mengikuti ayahnya dalam rapat pembentukan kubu pertahanan, ketika umur 17 tahun Martha pun sudah berani melawan para penjajah. Martha Christina juga berperan sebagai pemimpin pejuang wanita untuk mendampingi para pejuang pria dalam misi perebutan wilayah Belanda di desa Ouw, Ulath Pulau Saparua. Richemont, seorang pimpinan peran Belanda dibunuh oleh pasukan Martha Cristina. Dengan kematian pimpinan Belanda tersebut, penjajah semakin marah dan terus menyerang rakyat Maluku sehingga pasukan Maluku dikalahkan. Sebagai konsekuensinya, Ayah Martha Christina tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. Martha Christina pun berusah

Raden Dewi Sartika

Gambar
Raden Dewi Sartika Selain Cut Nyak Dhien dan RA Kartini di blog sebelumnya, ada lagi nih pahlawan wanita yang memiliki kisah hidup yang menginspirasi, yaitu Raden Dewi Sartika. Siapa Raden Dewi Sartika?  Raden Dewi Sartika adalah salah satu tokoh perintis pendidikan bagi kaum wanita. Beliau lahir di Bandung, 4 Desember 1884 dari pasangan Raden Somanegara dan Raden Ayu Permas. Masa Perjuangan Ia memulai perjuangannya sejak usia 18 tahun dengan mengajarkan membaca, menulis, memasak dan menjahit bagi perempuan-perempuan di kotanya. Pada 16 Juli 1904, Raden Dewi Sartika mendirikan Sakola Istri atau Sakola Perempuan. Di tahun 1904, Sakola Istri dirubah namanya menjadi Sakola Keutamaan Istri dan pada tahun 1929, Sakola tersebut berganti nama lagi menjadi Sakola Raden Dewi. Selain tersebar di kota kabupaten Pasundan, Sekolah Raden Dewi menyebar pula ke luar pulau Jawa. Dewi Sartika berusaha keras untuk mendidik anak-anak perempuar agar kelak bisa menjadi ibu rumah tangga yang bai